Pages

Selasa, 02 Oktober 2018

Design User Interface

DESIGN USER INTERFACE

1. PRINSIP UMUM DESAIN USER INTERFACE 
Deborah J. Mayhew, dengan General Principles Of UI Design, atau Prinsip Umum Desain User Interface. Ada 17 prinsip yang harus dipahami para perancang sistem, terutama untuk mendapatkan hasil maksimal dari tampilan yang dibuat.

  1. User Compatibility, yang bisa berarti kesesuaian tampilan dengan tipikal dari user. karena berbeda user bisa jadi kebutuhan tampilannya berbeda. misalnya, jika aplikasi diperuntukkan bagi anak-anak, maka jangan menggunakan istilah atau tampilan orang dewasa.
  2. Product Compatibility, istilah ini mengartikan bahwa produk aplikasi yang dihasilkan juga harus sesuai. memiliki tampilan yang sama/serupa. baik untuk user yang awam maupun yang ahli.
  3. Task Compatibility, berarti fungsional dari task/tugas yang ada harus sesuai dengan tampilannya. misal untuk pilihan report, orang akan langsung mengartikan akan ditampilkan laporan. sehingga tampilan yang ada bukanlah tipe data (dari sisi pemrogram).
  4. Work Flow Compatibility, aplikasi bisa dalam satu tampilan untuk berbagai pekerjaan.. jika tampilan yang ada hanya untuk satu pekerjaan saja. misal untuk kirim mail, maka kita harus membuka tampilan tersendiri untuk daftar alamat.
  5. Consistency. Konsisten. Contohnya, jika anda menggunakan istilah save yang berarti simpan, maka gunakan terus istilah tersebut.
  6. Familiarity, Icon disket akan lebih familiar jika digunakan untuk perintah menyimpan.
  7. Simplicity, aplikasi harus menyediakan pilihan default untuk suatu pekerjaan.
  8. Direct Manipulation, manipulasi secara langsung. misalnya untuk mempertebal huruf, cukup dengan ctrl+B.
  9. Control, berikan kontrol penuh pada user, tipikal user biasanya tidak mau terlalu banyak aturan.
  10. WYSIWYG, What You See Is What You Get, buatlah tampilan mirip seperti kehidupan nyata user. dan pastikan fungsionalitas yang ada berjalan sesuai tujuan.
  11. Flexibility, tool/alat yang bisa digunakan user. jangan hanya terpaku pada keyboard atau mouse saja.
  12. Responsiveness, tampilan yang dibuat harus ada responnya. misal, yang sering kita lihat ketika ada tampilan please wait... 68%.
  13. Invisible Technology. user tidak penting mengetahui algoritma apa yang digunakan. Contohnya untuk mengurutkan pengguna tidak perlu mengetahui algoritma yang digunakan programmer (max sort, bubble sort, quick sort, dst).
  14. Robustness, handal. Dapat mengakomodir kesalahan user. jangan malah error, apalagi sampai crash.
  15. Protection, melindungi user dari kesalahan yang umum dilakukan. misalnya dengan memberikan fitur back atau undo.
  16. Ease of Learning. aplikasi. mudah dipelajari.
  17. Ease of use, aplikasi harus mudah digunakan 

2. DESAIN OUTPUT 
Output adalah komponen yang paling dapat dilihat dari sistem informasi yang bekerja/berfungsi. Oleh karena itu, output sering menjadi basis penilaian akhir manajemen terhadap kesuksesan sebuah sistem. Salah satu cara untuk menggolongkan output adalah dengan melihat distribusinya apakah ke dalam atau ke luar perusahaan, dan orang-orang yang membaca dan menggunakan output.Internal output digunakan untuk para pemilik dan pengguna sistem dalam sebuah perusahaan. Output internal mendukung operasi bisnis sehari-hari atau pengawasan manajemen dan pengambilan keputusan.

Tiga jenis output internal adalah sebagai berikut:


  1. Detailed Report, menyajikan informasi dengan sedikit atau tanpa dilakukan penyaringan atau pembatasan. Contoh daftar seluruh tagihan pelanggan.
  2. Summary Report, berisi informasi dari manajer yang tidak perlu diperlihatkan keseluruhan laporan secara detail. Contoh laporan ringkasan total penjualan dalam hitungan bulanan dan grafik penjualan per-tahun.
  3. Exception Report, menyaring data sebelum ditunjukkan kepada manajer sebagai sebuah informasi. Contoh laporan persediaan barang yang hamper habis.

Eksternal Output bersifat keluar organisasi. Output ini ditujukan kepada konsumen, pemasok, mitra bisnis dan badan pemerintahan. Output eksternal menyimpulkan dan melaporkan transaksi bisnis. Contoh faktur, nota pembelian, jadwal kursus, tiket pesawat, tagihan telepon dan lain sebagainya.

Turnaround Output adalah output eksternal yang akhirnya masuk kembali ke dalam sistem sebagai input. Contoh tagihan telepon yang hasil pembayaran pelanggan menjadi inputnya.

a. Petunjuk Desain Output
Berikut adalah hal-hal penting untuk mendesain output:
1. Output dari komputer harus mudah dibaca dan diinterpretasikan:
  1. Setiap output harus memiliki judul
  2. Setiap output harus diperbaharui dan diberi tanggal
  3. Laporan dan layar (screen) harus memiliki bab dan sub bab pada masingmasing segmen informasinya.
  4. Pada output berbasis form, semua bagian harus diberi label/nama yang jelas
  5. Pada output berbasis tabel, semua kolom yang digunakan juga harus diberi nama
  6. Karena judul bab, field name dan judul kolom sering mengalami penyingkatan untuk menghemat tempat, maka laporan harus menyediakan akses untuk melihat dan menginterpretasikan singkatan tersebut.
  7. Hanya informasi yangdibutuhkan saja yang dicetak atau ditampilkan.
  8. Agar informasi tersebut dapat digunakan, maka informasi tidak boleh diubah secara manual
  9. Informasi harus tampak seimbang pada laporan atau tampilannya, jangan terlalu penuh atau tersebar.
  10. Para pengguna harus dapat dengan mudah menemukan output tersebut
  11. Jargon komputer dan pesan error harus diabaikan dari semua output
  12. Timing output komputer adalah penting.
3. Distribusi atau akses ke output komputer harus mencukupi untuk membantu seluruh pengguna sistem yang relevan.
4. Output komputer harus mudah diterima oleh pengguna sistem yang akan menerima output.

b. Proses Desain Output
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi output sistem dan meninjau persyaratan logis
2. Menentukan persyaratan output fisik

Setelah anda memastikan bahwa anda memahami tipe laporan dari output dan
bagaimana output akan digunakan, maka anda perlu menekankan beberapa hal yang
terkait dengan masalah desain:
a. Metode implementasi yang mana yang terbaik untuk melayani output
tersebut? Keputusan-keputusan di bawah ini dutuhkan untuk pengguna sistem:
  • Format apa yang paling cocok untuk laporan tersebut? Tabel? Zone? Grafik? Atau gabungan?
  • Jika dibutuhkan printout, anda harus menentukan tipe form atau kertas yang akan digunakan.
  • Pada screen output, anda harus mengetahui batasan peralatan display pengguna.
  • Form image dapat disimpan dan dicetak dengan printer laser modern
b. seberapa sering output dihasilkan? Sesuai permintaan? Per jam? Harian? Bulanan? Untuk output yang sudah terjadwal, kapan pengguna sistem membutuhkan laporan?
c. Berapa buah halaman atau lembar dari output yang akan dihasilkan untuk salinan tunggal dari printed output?
d. Apakah output membutuhkan banyak salinan?Jika ya, berapa banyak?
e. Untuk output yang sudah tercetak, apakah kontrol distribusi sudah terselesaikan? Untuk output online, kontrol akses harus ditetapkan.

3. Mendesain semua preprinted form. Dokumen eksternal dan turnaround dipisahkan untuk pertimbangan tertentu karena mereka berisi informasi yang dinilai konstan dan belum tercetak (preprinted).
4. Mendesign, memvalidasi dan menguji output. Format atau layout sebuah output secara langsung berpengaruh pada kemudahan pengguna untuk membaca dan menerjemahkannya. Cara paling baik untuk menyusun format tersebut adalah dengan membuat sketsa atau dengan membuat contoh dari dokumen atau laporan.

0 komentar:

Posting Komentar